October 2015



Peer teaching dalam Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) diartikan sebagai suatu kegiatan praktek mengajar yang dilaksanakan peserta pelatihan yang melibatkan 1 (satu) orang peserta sebagai guru dan rekan-rekannya sebagai siswa. Dalam dunia pendidikan, istilah “peer teaching” lebih dikenal dengan istilah “simulasi” atau “berpura-pura”.  Dengan demikian, peer teaching dapat diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang dirancang secara sistemik dan sistematis dalam situasi yang tidak sebenarnya. Artinya,  kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan subyek yang berbeda. Dimana guru dan siswa memiliki pengalaman dan rentang usia yang sama atau dapat dikatakan sebagai rekan sejawat.
Sementara Phyllis Whitney dalam geogle tanggal 31 Oktober 2007 mengemukakan bahwa: Peer teaching is the process by which a competent pupil, with minimal training and with a teacher’s guidance, helps one or more students at the same grade level learn a skill or concept. Maknanya peer teaching adalah suatu proses agar seseorang menjadi lebih kompeten, melalui suatu latihan yang minimal dan dengan sebuah bimbingan guru untuk membantu satu orang siswa atau lebih pada tingkatan yang sama agar memiliki sebuah kompetensi atau konsep. Definisi tersebut memiliki suatu pemahaman bahwa peer teaching tersebut tidak hanya berlaku dalam pembelajaran orang dewasa saja tetapi berlaku pula dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Artinya, ketika terjadi kegiatan peer teaching di sekolah para siswa dapat diperankan sebagai guru untuk memberikan pemahaman tentang materi pelajaran kepada teman-temannya. Dengan kata lain, kegiatan peer teaching di sekolah dapat diartikan sama dengan kegiatan tutor sebaya. Baik dalam kelompok-kelompok kecil maupun dalam kelompok skala besar.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peer teaching adalah suatu kegiatan penyampaian materi pembelajaran yang dilakukan oleh orang dewasa kepada orang dewasa lainnya yang berperan sebagai peserta didik  atau peserta didik kepada peserta didik lainnya dalam suatu kelompok tertentu agar memiliki suatu kompetensi atau konsep yang sama sesuai dengan tingkatannya.

Pakaian dinas memiliki fungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan sarana pengawasan terhadap pegawai itu sendiri. Oleh karena fungsinya sebagaimana disebutkan, maka sudah merupakan kewajiban bagi setiap PNS untuk mengenakan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 
Berikut  Jenis dan Model Penggunaan Pakaian Dinas ASN/PNS di kutip dari arsip Dikorda Gowa Network
Dikorda Gowa Network Melihat dari ketentuannya, pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas pegawai ASN dalam melaksanakan tugas. Selain itu, ada juga atribut yang merupakan tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas.
Kelengkapan pakaian yang dikenakan atau digunakan Pegawai ASN sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya.

Ada beberapa jenis pakaian dinas yang digunakan oleh Pegawai ASN, diantaranya yaitu:
A. Pakaian Dinas di Lingkungan Departemen Dalam Negeri terdiri dari :
  • Pakaian Dinas Harian disingkat PDH;
  • Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
  • Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR; dan
  • Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL.
B. Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi terdiri dari :
  • Pakaian Dinas Harian disingkat PDH;
  • Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
  • Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;
  • Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL; dan
  • Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL
C. Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota terdiri dari:
  • Pakaian Dinas Harian disingkat PDH;
  • Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
  • Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;
  • Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL;
  • Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL;
  • Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Camat dan Lurah; dan
  • Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU Camat dan Lurah.
Pakaian Dinas tersebut di atas mempunyai fungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan sarana pengawasan pegawai.
Adapun bentuk/model baju dan penggunaanya adalah sebagai berikut: 

 
Atribut Pangkat  untuk Linmas 
Atribut Pangkat  untuk  PDH 
Adapun bentuk/model baju dan penggunaanya adalah sebagai berikut:
PDH, terdiri dari:

a. PDH Pria :
  • Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
  • Celana panjang warna khaki; dan
  • Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki dan sepatu semua warna hitam.
b. PDH Wanita:
  • Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
  • Rok 15 cm dibawah lutut warna khaki; dan
  • Sepatu pantovel warna hitam.
c. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.
**Bagi Pegawai Golongan IV/a ke atas atau yang disamakan, selain memakai PDH, dalam menjalankan tugas tertentu dapat memakai pakaian PSH.

(secara keseluruhan pakaian PDH, PSH, PSR, PSL, baik di lingkungan Kemendagri, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/ Kota hampir sama, dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari).

                                                        
#.PDH Camat dan Lurah
a. PDH Camat dan Lurah (Pria)
  • Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
  • Celana panjang warna khaki; dan
  • Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki, sepatu warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat.
b. PDH Camat dan Lurah (Wanita)
  • Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
  • Rok 15 cm di bawah lutut warna khaki; dan
  • Sepatu warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat.
c. PDH Camat dan Lurah wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

                                                                                                        
#.PSH, dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun untuk keperluan lainnya yang bersifat umum.
a. PSH Pria :
  • Jas lengan pendek dan celana panjang warna sama;
  • Leher berdiri dan terbuka;
  • Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan
  • Kancing lima buah.
b. PSH Wanita :
  • Jas lengan pendek dan rok 15 cm di bawah lutut warna sama;
  • Leher berdiri dan terbuka;
  • Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan
  • Kancing lima buah.
c. PSH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

                                                        
#. PSR, dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai dimalam hari.
a. PSR Pria :
  • Jas lengan panjang dan celana panjang warna sama;
  • Leher berdiri dan terbuka;
  • Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan
  • Kancing lima buah.
b. PSR Wanita :
  • Jas lengan panjang dan rok 15 cm di bawah lutut warna sama;
  • Leher berdiri dan terbuka;
  • Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan
  • Kancing lima buah.
c. PSR wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

                                                        
#. PSL, dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan atau bepergian resmi keluar negeri.
a. PSL pria :
  • Jas warna gelap;
  • Celana panjang warna sama; dan
  • Kemeja dengan dasi.
b. PSL wanita :
  • Jas warna gelap;
  • Rok 15 cm di bawah lutut warna sama; dan
  • Kemeja dengan dasi
c. PSL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

                                                        
#.PDL, dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis.
a. PDL Pria dan Wanita :
  • Baju lengan panjang berlidah bahu warna khaki;
  • Celana panjang semata kaki warna khaki; dan
  • Sepatu kulit warna hitam.
b. PDL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.
**PDL sebagaimana dimaksud di atas dapat disesuaikan dengan kondisi teknis operasional di lapangan.

                                                        
#PDU, dipakai dalam melaksanakan upacara pelantikan dan upacara hari-hari besar lainnya.
PDU Camat dan Lurah, terdiri dari :
a. PDU Camat dan Lurah Pria:
  • Kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan kancing warna kuning emas;
  • Celana panjang warna putih; dan
  • Kaos kaki dan sepatu kulit, semua berwarna hitam.
b. PDU Camat dan Lurah Wanita :
  • Kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan kancing warna kuning;
  • Rok warna putih 15 cm dibawah lutut; dan
  • Sepatu fantovel warna hitam.
c. PDU Camat dan Lurah Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.
Selain pakaian dinas tersebut, ada beberapa atribut pakaian dinas yang menjadi kelengkapannya.

Sumber :  http://inpressamata.blogspot.co.id

Manfaat sholat dhuha memang sangat banyak baik untuk jasmani maupun rohani, sehingga akan sangat baik jika dilakukan setiap hari, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai manfaat dari sholat dhuha. Sholat dhuha sendiri merupakan sholat yang dilakukan pada saat matahari baru terbit sekitar pukul 08.00 sampai dengan waktu dzuhur.
Manfaat sholat dhuha sendiri memang sangat banyak dan tentu saja sangat bermanfaat untuk seseorang, selain untuk membukakan pintu rezeki agar lebih baik, sholat dhuha sendiri juga memiliki manfaat lain untuk kesehatan dan juga kecantikan. Adapun beberapa manfaat sholat dhuha untuk kesehatan dan kecantikan adalah sebagai berikut:

Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesehatan

sholat dhuhaYang pertama adalah manfaat untuk kesehatan, sholat dhuha sendiri memang tidak hanya bermanfaat untuk rohani saja melainkan juga untuk kesehatan. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut karena di dalam sholat dhuha terdapat beberapa gerakan yang harus dilakukan, oleh karena itu sholat dhuha juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu kegiatan dalam berolahraga.
1. Olahraga Tanpa di Sadari
Penjelasannya sendiri adalah sholat dhuha dilakukan pada saat masih pagi hari yaitu  sekitar pukul 08.00 sampai dengan menjelang dhuhur, dan jam – jam tersebut merupakan waktu yang sangat baik untuk berolahraga, oleh karena itu melakukan sholat dhuha sama saja dengan berolahraga karena nantinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tulang serta otot karena setiap persendian bergerak, mulai dari tangan, siku sampai dengan lutut dan kaki. Manfaat gerakan sholat memang dapat memberikan efek olahraga tanpa di sadari.
2. Melancarkan peredaran darah
Selain itu juga sholat dhuha membantu untuk melancarkan peredaran darah yang ada di dalam tubuh manusia karena semua pergerakan dalam sholat dhuha sangat lengkap. Mulai dari mengangkat kedua tangan, membungkuk saat gerakan rukuk, kemudian juga gerakan sujud yang mana kepala berada lebih rendah dibandingkan badan dan darah tersebut juga mengalir ke kepala kemudian pada saat duduk aliran darah dinormalkan kembali.
3. Menormalkan Produksi Hormon
Selain itu juga sangat bermanfaat untuk menormalkan produksi hormon yang ada di dalam tubuh. Jadi sholat dhuha memang sangat bermanfaat dan efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, baik untuk bagian tubuh, organ tubuh sampai dengan beberapa cairan dan juga hormone dalam tubuh.

Manfaat sholat dhuha untuk rohani

4. Membuat jiwa lebih tenang
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan karena beberapa gerakan yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh, sholat dhuha juga sangat bermanfaat untuk menjaga rohani, yang mana nantinya jiwa akan menjadi lebih tenang, terlebih lagi jika rezeki memang sudah dibukakan dan dipermudah di dalam mendapatkan rezeki.
5. Menghilangkan Stress
Selain itu sholat dhuha maupun sholat yang lainnya akan membantu umat muslim untuk bisa mendapatkan ketenangan batin sehingga terhindar dari stress. Stress sendiri merupakan salah satu hal yang sangat mengganggu dan bisa menimbulkan resiko terkena berbagai macam penyakit. Mulai dari mengambil air wudhu sebenarnya sudah bisa membuat batin dan pikiran menjadi tenang namun jika ditambah dengan sholat dhuha tentu saja akan jauh lebih tenang. Jadi menurut sebagian besar orang, melakukan sholat dhuha sendiri memang akan mendapatkan ketenangan dan juga rezekinya lancar sehingga beberapa umat muslim melakukan / menjalankan sholat dhuha setiap hari.

Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kecantikan

Kecantikan merupakan salah satu hal yang sangat diimpikan oleh semua wanita, oleh karena itu selain dengan melakukan perawatan, umat muslim bisa juga merawat kecantikan dengan melakukan sholat baik sholat wajib / sholat 5 waktu maupun sunah, salah satunya sholat dhuha.
6. Kebersihan Muka
Selain beberapa manfaat di atas, sholat dhuha juga sangat bermanfaat untuk kecantikan yang mana pada saat berwudhu wajah akan dibasuh dengan air bersih sehingga kulit juga akan selalu terjaga kebersihannya. Kemudian juga pada saat berwudhu dan saat membasuh wajah dengan tepat tentu saja kulit akan kencang sehingga tidak mudah kendur dan memberikan manfaat agar awet muda.
7. Wajah Berseri
Selain itu juga dengan menjalankan sholat dhuha serta sholat 5 waktu tentu saja kecantikan akan terpancar secara alami dengan sendirinya sehingga setelah berwudhu serta menjalankan sholat biasanya wajah seseorang akan terlihat lebih berseri. Dan hal terseut juga sudah banyak yang membuktikannya.

Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesuksesan

Selain berusaha, berdoa juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kesuksesan bagi setiap orang, untuk umat muslim sendiri cara berdoa adalah dengan menjalankan ibadah sholat, termasuk sholat dhuha.
8. Membuka Pintau Rezeki
Pada dasarnya sholat dhuha memang sangat bermanfaat untuk membukakan pintu rezeki, tak hanya itu tetapi juga akan membantu dalam mendapatkan kesuksesan. Namun kesuksesan juga tidak bisa didapatkan hanya dengan berdoa tanpa ada usaha, oleh karena itu agar lebih seimbang dan juga menjadi berkah, semuanya harus dilakukan yaitu dengan berusaha dan ditunjang dengan berdoa, salah satunya dengan menjalankan sholat dhuha tersebut. Jadi itulah beberapa yang perlu diketahui oleh semua umat muslim mengenai manfaat sholat dhuha.

Tata Cara Sholat Dhuha

Sholat dhuha sendiri merupakan kegiatan sholat sunah yang dilakukan dengan tujuan untuk membukakan pintu rezeki bagi umat islam dan hal tersebut memang sudah tertulis di dalam hadist Rasulullah. Namun sebelum kita membahas mengenai apa saja manfaat sholat dhuhabagi umat muslim, kita akan membahas mengenai bagaimana tata cara sholat sunah dhuha terlebih dahulu sehingga nantinya di dalam menjalankan sholat akan lebih maksimal. Dan berikut ini adalah tata cara dari sholat dhuha yang bisa diperhatikan:
  1. Yang pertama adalah membaca niat di dalam hati sembari takbiratul ihram, bisa mengucapkan niat menggunakan bahasa Arab maupun bahasa sendiri yang terpenting adalah memang niat untuk melakukan sholat dhuha.
  2. Kemudian untuk langkah berikutnya adalah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah. Kemudian jika sudah selesai dalam membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang dibisa. Namun akan lebih afdol jika membaca surat Asysyams pada rakaat yang pertama dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al Lail. Namun jika memang belum hafal, maka bisa membaca surat pendek yang lainnya.
  3. Setelah itu melakukan gerakan ruku’ dan juga membaca bacaan tasbih sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan gerakan I’tidal serta membacakan bacaannya.
  4. Kemudian lakukan gerakan sujud serta membaca tasbih sebanyak tiga kali dan diikuti dengan gerakan duduk di antara dua sujud serta membacakan bacaannya. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan sujud kembali sembari membaca bacaan saat sujud.
  5. Setelah semua gerakan tersebut selesai, berarti rakaat pertama sudah selesai, dan pada rakaat kedua, tata caranya sama dengan rakaat pertama. Kemudian setelah rakaat kedua selesai, pada saat tasyahhud akhir selesai, maka ucapkan salam sebanyak dua kali. Dan jika memang di dalam melakukan kegiatan sholat dhuha memilih lebih dari dua rakaat, maka tata caranya juga tetap sama dan di dalam melakukannya juga jika sudah dua rakaat selesai maka salam begitu seterusnya.
Manfaat sholat dhuha memang sangat banyak bagi kesehatan, tidak sampai di situ tentu Allah akan membukakan pintu rezeki bagi kita yang menjalankannya.


Mengetahui Penyakit-Penyakit Guru
Rendahnya mutu pendidikan indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak. Terutama oleh para pemerhati pendidikan di Indonesia. Termasuk masalah kinerja guru. Dikarenakan sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh keberhasilan strategi guru di kelas. Tenaga pengajar yang professional akan mampu mengukur sejauh mana perkembangan murid yang dibimbingnya dan menentukan strategi apa yang tepat untuk diterapkan pada proses belajar murid. Dalam pandangan psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga pengajarnya. Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan keterampilan, ia juga memandu segenap proses pembelajaran. Ditangannnyalah sebuah peristiwa belajar dapat berlangsung. Padanya pula pembelajaran diarahkan kemana akan dibawa.
Berikut ini akan kami ulas penyakit-penyakit yang rentan sekali diderita guru sehingga hasil yang dicapai dalam suatu pembelajaran kurang optimal. Penyakit-penyakit tersebut adalah:
1. Mual ( Mutu Amat Lemah)
Dunia pendidikan kita memang sedang menghadapi masalah besar dengan kompetensi para gurunya, fakta menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar macam mengenal dan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran. Para guru masih melihat bidang studinya masih berupa wacana dan belum menjadi pengetahuan, sehingga metode yang digunakan guru sejak dulu sampai sekarang tetap sama, yaitu bertumpu pada 3M, Mencatat, Menerangkan dan Menulis, tidak pernah praktek. Akibatnya ketika peserta didik menghadapi suatu permasalahan yang tidak sama dengan apa yang ada di buku catatannya, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah tersebut.
2. Tipus (Tidak Punya Selera).
Guru yang professional akan selalu berusaha selalu memotivasi dirinya untuk mencapai target prestasi yang telah ditentukan. Ia akan memotivasi dirinya terlebih dahulu sebelum memotivasi siswanya, dikarenakan guru adalah pemimpin belajar dikelasnya, jika guru malas mengajar karena berbagai alasan, maka siswa pun juga akan malas belajar karena meniru gurunya. Oleh karena itu seorang guru harus bisa membuat kelasnya menjadi taman hiburan bagi siswanya.
3. Kudis (Kurang Disiplin).
Setiap manusia pasti mempunyai kebiasaan, tidak terkecuali seorang guru, dan terkadang tidak disadari oleh guru bahwa sebagian dari kebiasaan-kebiasaannya diperhatikan oleh siswanya dan tidak sedikit pula yang ditirunya, termasuk kebiasaan buruk guru, semisal guru yang selalu terlambat datang lama kelamaan pasti kebiasaan tersebut akan ditiru siswanya. Oleh karena itu, guru harus bisa menjaga posisinya sebagai ''guru'' yang selalu digugu dan ditiru oleh siswanya.
4. Asma ( Asal Masuk Kelas )
Guru yang baik akan sedapat mungkin berusaha agar pengajarannya bisa berhasil, dan salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan tersebut adalah dengan membuat perencanaan pembelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Akan tetapi kebanyakan guru masih terkesan mengandalkan strategi dan berbagai metode tertentu dalam mengajar. Baginya yang penting proses pembelajaran bisa berlangsung. Ia tidak perlu membuat perencanaan mengajar, pengembangan tujuan dan juga tidak mempunyai target dalam suatu pembelajaran. Perlu dicermati, Seorang guru yang memasuki kelas tanpa kesiapan, maka ia harus siap keluar kelas tanpa kehormatan dan kewibawan. Hal ini adalah wajar, karena peserta didik dapat menilai dan melihat langsung para gurunya yang siap mengajar atau tidak.
5. TBC ( Tidak Bisa Computer )
Perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan kita adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak berubah berarti kita akan tertinggal kalau sekolah kita tidak mengajarkan pemanfaatkan computer sebagai alat belajar dan internet sebagai sumber belajar, maka sekolah kita akan tertinggal jauh. Kita hanya akan menghasilkan lulusan yang tidak kompatibel dengan dunia kebutuhan modern, untuk menghasilkan siswa-siswa yang siap berkompetisi, maka mereka harus didik oleh guru yang memiliki kompetisi yang memadai dengan kebutuhan masa depan tersebut. Masalahnya apakah guru-guru kita mampu diajak berlari mengejar perkembangan zaman jika mereka tidak pernah, lebih parahnya lagi tidak mau dilatih dan dibimbing tentang teknologi?
6. Kusta ( Kurang Strategi )
Keberhasilan seorang pendidik dalam memimpin proses pembelajaran dikelasnya tidak lepas karena kepandaian guru tersebut didalam menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang dikuasainya, akan tetapi kebanyakan guru masih memonopoli kegiatan belajar siswanya, Semisal guru yang mengajar menggunakan metode ceramah, siswa akan asyik mendengarkan ceramah guru dan guru asik dengan ceramahnya. Selain itu guru dalam mengajarnya sering kali masih menggunakan metode CBSA ( Catat Buku Sampek Amoh ). Yang mana penyakit guru ini dapat membunuh kemandirian siswa dalam belajar, informasi tidak berkembang, hanya terbatas dari catatan yang diperoleh dari gurunya.
7. Kram ( Kurang Terampil )
Seorang guru yang cerdas pasti mempunyai sejumlah keterampilan dalam proses menga-jarnya. Keterampilan tersebut bukan saja hanya untuk tujuan pembelajaran, tetapi lebih jauh dari itu adalah untuk menumbuhkan semangat belajar siswanya. Guru yang terampil dalam mengajar kehadirannya di kelas akan selalu dirindukan siswanya. Akan tetapi dibawah kepemimpinan guru yang tidak mempunyai keterampilan siswa akan mudah jenuh yang berbuntut siswa akan meluapkan kejenuhannya dengan membuat ulah, seperti mengganggu temannya yang lain yang akhirnya terjadi pertengkaran antar siswa.
8. Asam Urat ( Asal Masuk Materi Kurang Akurat )
Seorang guru yang professional dituntut agar pandai-pandai memilih dan menerapkan metode pengajarannya. Terkadang seorang guru yang terlalu asyik dengan metodenya akan lupa dengan pokok pembahasan yang diajarkannya. Hal semacam ini sebenarnya tidak perlu dilakukan guru karena hanya akan membuang waktu saja.
9. Lesu ( Lemah Sumber )
Seorang guru yang sukses harus mempunyai dua kelebihan, yaitu Vertikal dan Horizontal. Adapun penyebab dari penyakit ini adalah guru malas untuk menggali sumber-sumber yang dapat menambah wawasan dan pengetahuannya, sepeti membaca buku atau mencari informasi lewat internet. Guru yang seperti ini lambat laun pikirannya akan mati seiring berbagai permasalahan yang muncul. Sehingga guru tidak tahu lebih luas dari apa yang ada dibuku diktat, yang pada akhirnya guru akan memiliki tingkat yang sama dengan siswanya.
10. Ginjal ( Gajinya Nihil, Jarang Aktif dan Lambat)
Problem pendidikan yang terkait dengan guru pada dasarnya mengarah pada 2 simpul, yaitu kualitas guru dan kesejahteraan guru. Dan penyakit ginjal ini lebih banyak bersimpul karena kesejahteran guru. Bagi yang ada diperkotaan besar mungkin hal tersebut tidak berpengaruh, karena mayoritas guru secara ekonomi telah tercukupi. Akan tetapi di daerah desa atau daerah terpencil hal tersebut akan sangat terasa, bagaimana mungkin guru dapat memenuhi tuntutan kerja secara professional kalau kesejahteraan yang diterima masih jauh dari kebutuhan. Jika sekolah menginginkan supaya guru bekerja dengan sungguh-sungguh, maka konsekuensinya sekolah terlebih dulu harus memenuhi kebutuhan guru. Masalahnya, apakah setelah kesejahteraan guru dicukupi lantas guru benar-benar meningkatkan kualitasnya?
11. Diare ( Dikelas Murid-Murid Diremehkan)
Guru adalah orang tua kedua setelah orang tuanya sendiri. Sebagai orang tua kedua guru harus menunjukkan rasa perhatian, kasih sayang dan kecintaan kepada siswanya, sehingga guru ketika membimbing siswa yang sulit tidak mudah putus asa. Selain itu, kehadiran guru akan dinantikan oleh siswanya karena guru telah dianggap sebagai teman belajar. Dengan demikian sesulit apapun pelajaran yang diajarkan guru akan di rasa mudah. Karena kecintaan siswa kepada guru menular kepada pelajarannya.

Solusi Kesehatan Guru
Ada sebuah pepatah yang mengatakan “ Setiap penyakit pasti ada obatnya”, termasuk juga penyakit-penyakit guru tersebut. akan tetapi ada pepatah lain yang mengatakan: “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Pepatah yang kedua inilah yang seharusnya diingat-ingat oleh guru agar dapat terhindar dari penyakit-penyakit guru tersebut. Adapun resep-resep lainnya untuk menjaga kesehatan guru antara lain:
Guru harus selalu mempunyai semangat yang terkontrol
Guru harus selalu mempunyai ilmu yang terus berkembang.
Guru harus selalu mempunyai rencana yang rapi
Guru harus selalu mempunyai variasi kecerdasan
Guru harus menjadi pemimpin yang bijaksana
Guru harus dapat menjaga amanah


Masih banyak guru di sekolah sekolah di kota besar ataupun di desa sekalipun yang malas-malasan dalam memberikan pendidikan kepada para murid.

Dan banyak juga faktor-faktor yang menyebabkan guru menjadi malas dalam mengajar.Pertama, rendahnya penguasaan materi pelajaran. Jika guru tersebut tidak menguasai materi pelajaran yang ia ajari, ia akan kesuliatan menghadapi siswa-siswinya di kelas. Pada akhirnya apabila persoalan ini tidak ditanggulangi dengan segera, maka akan mengakibatkan guru malas masuk mengajar.

Kedua, tidak menguasai metode mengajar. Penguasaan materi pelajaran saja tidak cukup. Guru juga harus mempunyai kemampuan mengajar yang baik. Minimnya variasi mengajar guru mengakibatkan siswa cepat bosan. Kebosanan siswa pada akhirnya akan menjangkiti guru.

Ketiga, pengaruh lingkungan. Seorang guru muda baru lulus dan memiliki semangat mengajar yang tinggi secara tidak sadar dapat menjadi guru pemalas apabila berada pada sekolah yang tidak disiplin. Masuk atau tidak masuk kelas tidak pernah dipermasalahkan. Berada di lingkungan yang demikian akan membuat seorang guru idealis menjadi guru pemalas.

Keempat, faktor keluarga. Alasan keluarga tidak jarang membuat seorang guru tidak masuk kelas untuk memenuhi kewajibannya memberikan pelajaran kepada siswa-siswinya. Anak si guru yang sakit secara tiba-tiba, sementara si guru tidak punya siapa-siapa untuk membawa si anak ke rumah sakit.

Kelima, guru memiliki usaha lain yang lebih menjanjikan secara finansial. Dengan adanya usaha sampingan ini membuat guru kehilangan fokus terhadap profesi utamanya sebagai pengajar. Mengajar hanya dijadikan pekerjaan sampingan, sementara bisnis atau usahanyalah yang diutamakan.

SARAN

Seharusnya semua guru yang ada di Indonesia entah itu ia mengajar di pedalaman desa atau di tengah kota besar harus bisa professional dan mempunyai komitmen dengan pekerjaan/profesi utamanya tersebut yaitu menjadi guru,

HARAPAN

Semoga guru guru di masa depan dapat menjadi teladan para murid nya, bukan hanya cara mengajarnya yang membuat para murid semangat dalam belajar tapi juga kepribadiannya yang baik, dapat menjadi guru yg lebih professional agar generasi generasi selanjutnya dapat berkembang dan menjadikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.



 
ILUSTRASI / IDABUL
 
Bahasa Banjar (BB) berwujud dalam 3 Komunitas besar yaitu Bahasa Banjar Kuala, Bahasa Banjar Pahuluan dan Bahasa Melayu yang terangkum dalam berbagai dialek. Tanjung, Kelua, Amuntai, Barabai, Kandangan, Banjarmasin, Baarito Kuala. Sebahagian besar perkataan dalam Bahasa Banjar adalah sama dengan Bahasa Melayu, begitu juga dengan awalan seperti di, ber, ter, men, meng, dan akhiran seperti kan, an dan sebagainya. Perbedaan yang nyata hanyalah dari segi sebutan. Bahasa Banjar menggunakan a bagi menggantikan e (pepet) seperti kalihatan(kelihatan), handak(hendak) dsb. Jika hujung ayat, bunyi a dan u menjadi a' dan u' iaitu dengan bunyi k yang lembut. Bahasa Banjar juga menggunakan awalan 'ber' , 'ter' , 'me, men, meng' yang ditukar menjadi 'ba', 'ta', 'ma' seperti 'bersedih' disebut 'basadih', 'memberi' disebut 'mambari' , sementara akhiran 'kan' kadangkala disebut 'akan' contohnya 'mendengarkan' jadi 'mandangarakan'.
Kalau kita perhatikan pembicara-pembicara BB,maka dengan mudah kita mengedintifikasi adanya variasi-variasi dalam pengucapan ataupun perbedaan-perbedaan kosa kata satu kelompok dengan kelompok suku banjar lainnya,dan perbedaan itu disebut sebagai dialek dari BB yang bisa dibedakan antara dua dialek besar yaitu : (1) dialek Bahasa Banjar Kuala(disingkat BK);(2)dialek Bahasa Banjar Hulu sungai (disingkat BH).Dialek BK umumnya dipakai oleh penduduk "asli" sekitar kota banjarmasin,Martapura,dan Pelaihari,sedangkan dialek BH adalah BB yang dipakai oleh penduduk di daerah Hulu sungai umumnya yaitu daerah-daerah kabupatn Tapin,Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Utara serta Tabalong.Pemakai BH ini jauh lebih luas dan masih menunjukan beberapa variasi subdialek lagi yang oleh Den Hamer disebut dengan istilah dialek lokal yaitu seperti Amuntai,Alabio,Kalua,Kandangan,Tanjung,,bahkan Den Hamer cenderung berpendapat bahwa bahasa yang dipakai oleh "orang bukit" yaitu penduduk pedalaman pegunungan Meratus merupakan salah satu subdialek nya bisa dipetakan secara cermat dan tepat.
sekarang kita dapat melihat kasus di Kalimantan Selatan, apa yang disebut Melayu adalah orang-orang Banjar. Bahasa Banjar sendiri dibagi menjadi dua varian, yakni Banjar Hulu dan Banjar Kuala.. Contoh Bahasa Banjar antara lain :
·         arai (Banjar Hulu), himung (Banjar Kuala); artinya gembira
·         hagan (Banjar Hulu), gasan (Banjar Kuala); artinya untuk
·         tiring (Banjar Hulu), lihat (Banjar Kuala); artinya melihat
·         bungas (Banjar Hulu), langkar (Banjar Kuala); artinya cantik
·         tingau (Banjar Hulu), lihat (Banjar Kuala); artinya toleh, lihat
·         balalah (Banjar Hulu), bakunjang (Banjar Kuala); artinya bepergian
·         lingir (Banjar Hulu), tuang (Banjar Kuala); artinya tuang
·         tuti (Banjar Hulu), tadi (Banjar Kuala); artinya tadi
·         ba-ugah (Banjar Hulu), ba-jauh (Banjar Kuala); artinya menjauh
·         macal (Banjar Hulu), nakal (Banjar Kuala); artinya nakal
·         balai (Banjar Hulu), langgar (Banjar Kuala); artinya surau
·         tutui (Banjar Hulu), catuk (Banjar Kuala); artinya memukul dengan palu
·         tukui (Banjar Hulu), periksa (Banjar Kuala); artinya memeriksa
·         padu (Banjar Hulu), dapur (Banjar Kuala); artinya ruang dapur
·         kau'u (Banjar Hulu), nyawa (Banjar Kuala); artinya kamu
·         diaku (Banjar Hulu), unda (Banjar Kuala); artinya aku
·         disia (Banjar Hulu), disini (Banjar Kuala); artinya disini
·         bat-ku (Banjar Hulu), ampun-ku (Banjar Kuala); artinya punya-ku
·         bibit (Banjar Hulu), ambil (Banjar Kuala); artinya ambil
·         ba-cakut (Banjar Hulu), ba-kalahi (Banjar Kuala); artinya berkelahi
·         diang (Banjar Hulu), galuh (Banjar Kuala); artinya panggilan anak perempuan
·         nini laki (Banjar Hulu), kayi (Banjar Kuala); artinya kakek
·         utuh (Banjar Hulu), nanang (Banjar Kuala); artinya panggilan anak lelaki
·         uma (Banjar Hulu), mama (Banjar Kuala); artinya ibu
·         hingkat (Banjar Hulu), kawa (Banjar Kuala); artinya dapat, bisa
·         puga (Banjar Hulu), hanyar (Banjar Kuala); artinya baru
·         salukut (Banjar Hulu), bakar (Banjar Kuala); artinya bakar
·         kasalukutan, kamandahan (Banjar Hulu), kagusangan (Banjar Kuala); artinya kebakaran
·         tajua (Banjar Hulu), ampih (Banjar Kuala); artinya berhenti
·         bapandir (Banjar Hulu), bepéndér (Banjar Kuala); artinya berbicara
acil laki (Banjar Hulu), amang, paman (Banjar Kuala); artinya paman

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget