Kata Bung Hatta

Oleh: Rehbina Sukmasari, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak


“Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku.” Demikian kalimat yang pernah meluncur dari seseorang yang namanya mencuat sebagai salah satu "the founding father" Indonesia. Sosoknya dikenal bersahaja dengan kacamata, tatanan rambut klimis, dan stelan formal. Beliau tak lain adalah Mohammad Hatta, sang Bapak Koperasi kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dibalik penampilannya yang necis, siapa sangka Hatta dianggap sebagai tokoh yang berbahaya bagi Belanda pada masa penjajahan. Berbagai buah pemikirannya yang maju dan tulisannya yang tajam sempat membawa Hatta ke berbagai tempat pengasingan. Sebut saja Boven Digoel dan Banda Neira. Sepintas kalimat Hatta di atas menyiratkan keangkuhan. Seolah mengatakan bahwa hanya beliaulah yang sanggup membangun negeri ini. Terlebih dengan konsep perekonomian nasional berdasar asas kekeluargaan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang keluar dari pemikiran Hatta.
Namun, setelah beberapa kali mengulang membacanya, kalimat Hatta berhasil merontokkan asumsi kesombongan. Jelas terasa makna nasionalisme yang mendalam di tiap untaian kata. Jika kita mengaku sebagai warga negara Indonesia, pertanyaan yang harus dijawab adalah apa yang akan kita perbuat untuk negara ini. Dapatkah kita mengatakan dengan lantang bahwa kita sudah melakukan sesuatu agar Indonesia tumbuh? Tumbuh berarti timbul, hidup, bertambah besar dan sempurna.
Di tahun 2016, Kementerian Keuangan bertekad untuk memperkuat pengelolaan fiskal dalam rangka memperkokoh fundamental pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkualitas. Mayoritas pendapatan negara dalam APBN 2016 berasal dari pajak. Dengan total rencana pendapatan negara sebesar Rp 1.822,5 triliun, pajak diproyeksikan dapat berkontribusi sebanyak Rp 1.360,1 triliun. Bukan angka yang mudah diraih tentunya.
Di tahun 2015, realisasi penerimaan pajak hanya mencapai Rp 1.060 triliun dari target sebesar Rp 1.290 triliun. Padahal berbagai fasilitas perpajakan telah ditawarkan untuk merangsang Wajib Pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya. Mulai dari penghapusan sanksi administrasi sesuai PMK-191 dan PMK-29 sampai pengurangan tarif atas revaluasi aktiva tetap. Namun, tetap saja angka penerimaan pajak seolah enggan beranjak naik.
Jika memang sulit dicapai, apakah kata “tidak mungkin” yang harus diucapkan ketika menengok target penerimaan pajak yang fantastis? Jangan pernah! Kata menyerah akan membuat fakir miskin dan anak terlantar semakin tersingkir, rakyat tidak memperoleh fasilitas kesehatan yang memadai, bahkan melahirkan generasi penerus bangsa yang minus pendidikan formal. Bukan tidak mungkin cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak terpaksa digadai.
Bagaimanapun, target penerimaan pajak harus tercapai demi kelangsungan pertumbuhan negara. Bantu negara untuk menyempurnakan pendidikan anak-anak bangsa. Dukung negara untuk menyehatkan jasmani masyarakat. Dengan pajak, anggaran sebesar Rp 419,2 triliun dapat digunakan oleh jutaan anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang baik. Dana sebanyak Rp 104,8 triliun dapat dimanfaatkan untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Tidak hanya itu. Pajak mampu membiayai program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dengan dana sebesar Rp 118,5 triliun yang disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Daerah sampai ke tingkat desa pun akan merasakan aliran dana segar yang jika ditotal bisa mencapai Rp 770,2 triliun.
Jika demikian, bolehkah kita berharap? Bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kata bijak yang sama seperti Hatta. Bahwa setiap warga negara Indonesia berkomitmen untuk melakukan sesuatu demi pertumbuhan bangsa. Dan bahwa komitmen itu adalah komitmen untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajak dengan benar.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.

Post a Comment

[disqus]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget