VOC
- VOC lahir pada tanggal 20 Maret 1602
- Gubernur VOC pertama adalah : J.P Both
- VOC didirikan dengan tujuan untuk :
1. Menghindari persaingan dagang antar pedagang Belanda.
2. Bersatu menghadapi persaingan dari pedagang lain.
3. mencari keuntungan sebesar-besarnya.
- VOC memiliki hak octroi yaitu: hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda kepada VOC.
- Hak oktroi meliputi:
1. monopoli perdagangan.
2. Memiliki angkatan perang, mendirikan benteng.
3. Mengadakan perjanjian dengan raja setempat.
4. Mencetak uang.
- Gubernur Belanda dan sistemnya:
1. Dandels : sistem kerja paksa.(rodi)
2. Van den bosch : sistem tanam paksa.( cultur stelsel )
3. Rafless ; sistem land rente (sewa tanah)
- Perlawanan terhadap Penjajahan Belanda/VOC
1. Pangeran diponegoro : dikalahkan dengan sistem benteng stelsel.
2. Patimura : berhasil merebut benteng duurtede.
3. Perang Padri : oleh Imam Bonjol
4. Pangeran Antasari : Banjarmasin.
Tokoh- Perlawanan terhadap Penjajah
- Sutomo mendirikan Budi utomo (20 Mei 1908) diperingati hari Kebangkitan Nasional.
- Dewi sartika mendirikan kautaman istri.
- R.A Kartini dengan buku habis gelap terbitlah terang.
- Ki Hajar Dewantoro mendirikan Taman Siswa.
- Lahirnya organisai pemuda:karena;
perasaan senasib, sependeritaan, munculnya golongan pelajar/cendekiawan, kemenangan Jepang atas Rusia.
- Organisasi politik pertama di Indonesia : Budi Utomo.
- Organisasi pemuda pertamanya : Tri Koro Dharmo.
- Konggres Pemuda I diketua oleh : M. Tabrani.
- Konggres Pemuda II diketuai oleh : Soegondo Joyopuspito
- hasil konggres II memiliki makna sebagai sarana pemersatu bangsa.
Masa Penjajahan Jepang
- Jepang mendarat pertama kali di daerah; Tarakan (Kalimantan Timur )
- Belanda Menyerah tanpa syarat kepada Jepang ; pada tanggal 8 Maret 1942 dengan perjanjian Kalijati.
- Organisasi Belanda:
1. Putera ( 4 serangkai )
2. Heiho
3. Fujinkai
4. Keibondan
5. Jibakutai,
- Perlawanan rakyat terhadap Jepang:
1. K.H Zainal Mustofa (di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat)
2. Teuku Abdul Jalil (Cot Plieng)
3. Supriyadi (Peta di Blitar)
Persiapan Kemerdekaan
- BPUPKI
- diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945
- anggotanya: 60 orang
- ketua: Radjiman Wedyodiningrat.
- wakil: Icibangase dan P. suroso
- Sidang BPUPKI I ( 29 Mei - 1 Juni 1945 )
- merumuskan dasar negara Indonesia.Detik-detik Kemerdekaan
yang mengusulkan : Moh. Yamin, Mr. Supomo dan Ir. Sukarno
- tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
- Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
- Kota Jepang yang dibom; Hirosima (6 Agustus 1945) Nagasaki (9 Agustus 1945)
- Tokoh yang merumuskan teks Proklamasi :
1. Ir. Sukarno
2. Drs. Moh. Hatta
3. Ahmad Subarjo
- Ibu Fatmawati: menjahit bendera merah putih.
- Suhud dan Latief H: pengibar bendera.
- Sukarni: pengusul penandatanganan.
- Sayuti melik: mengetik teks proklamasi.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
- Surabaya : Hotel yamato yang tewas ( A.W.S Mallaby ) 10 November 1945
- Ambarawa ; yang gugur letkol Isdiman diganti Kolonel Sudirman 20 november 1945
- Bandung lautan Api yang gugur Moh. Toha pada tanggal; 23 Maret 1946
- Medan Area; TED Kelly
- Serangan umum 1 maret 1949 berlangsung di Yogyakarta selama 6 jam.
- Pertempuran 5 hari semarang diperingati dengan TUGU MUDA, yang gugur Dr. Karyadi.
Perjanjian-perjanjian dengan Belanda:
1. Perjanjian Linggarjati
1. Perjanjian Linggarjati
- Isi:
- Belanda mengakui kedaulatan RI atas Madura, jawa dan Sumatra
- RI dan Belanda membentuk RIS dan RIS dan Belanda satu kesatuan yaitu Uni Indonesia-Belanda
- Delegasi Indonesia: Sutan Syahrir
- Delegasi Belanda Van Mook
- Penengahnya: Lord Killearn
Hasil Perundingan Linggarjati dikhianati dengan Agresi Militer I (21 Juli 1947)
2. Perjanjian Renville
Tujuan untuk membentuk KTN oleh PBB.
delegasinya
- Indonesia: amir Syarifudin
-Belanda; Abdul Kadir Widjoyoatmojo
-Belgia; Paul Van Zeeland
-Australia ; Richard kirby
- AS ; Dr. Frank Graham.
isinya; mengakui Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta sebagian kecil Jabar dan Sumatra
Hasil inii perundingan ini dikianati oleh; Agresi Militer II (19 Desember 1948)
3. Perjanjian Roem Royem
membentuk UNCI tugasnya mengawasi jalannya perjanjian Roem-Royen antara Indonesia dan Belanda.
hasilnya;
- Pemerintah RI dikembalikan di Yogyakarta
- menghentikan genjatan militer
- Belanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
delegasinya
_Indonesia (moh. Roem) Belanda (Van Royen)
4. Konverensi Meja Bundar (KMB)
di Denhaag (Belanda)
delegasi:
- Indonesia (Moh.Hatta)
-Belanda (van Maarseveen)
- BFO; sultan hamid II
- Unci oleh Chritchley
Penyerahan kedaulatan;
- di Belanda: Ratu Yuliana dengan Moh. Hatta
- di Indonesia; Lovink dengan Sri Sultan Hamengkubowono IX
hasil KMB:
- Belanda mengakui RIS adalah negera yang berdaulat dan merdeka
- Pengakuan kedaulatan selambat-lambatnya tgl 30 Des 1949
- masalah Irian Barat setahun setelah pengakuan kedaulatan
- kapal-kapal perang Belanda ditarik dari Indonesia.
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDR)
2. Perjanjian Renville
Tujuan untuk membentuk KTN oleh PBB.
delegasinya
- Indonesia: amir Syarifudin
-Belanda; Abdul Kadir Widjoyoatmojo
-Belgia; Paul Van Zeeland
-Australia ; Richard kirby
- AS ; Dr. Frank Graham.
isinya; mengakui Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta sebagian kecil Jabar dan Sumatra
Hasil inii perundingan ini dikianati oleh; Agresi Militer II (19 Desember 1948)
3. Perjanjian Roem Royem
membentuk UNCI tugasnya mengawasi jalannya perjanjian Roem-Royen antara Indonesia dan Belanda.
hasilnya;
- Pemerintah RI dikembalikan di Yogyakarta
- menghentikan genjatan militer
- Belanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
delegasinya
_Indonesia (moh. Roem) Belanda (Van Royen)
4. Konverensi Meja Bundar (KMB)
di Denhaag (Belanda)
delegasi:
- Indonesia (Moh.Hatta)
-Belanda (van Maarseveen)
- BFO; sultan hamid II
- Unci oleh Chritchley
Penyerahan kedaulatan;
- di Belanda: Ratu Yuliana dengan Moh. Hatta
- di Indonesia; Lovink dengan Sri Sultan Hamengkubowono IX
hasil KMB:
- Belanda mengakui RIS adalah negera yang berdaulat dan merdeka
- Pengakuan kedaulatan selambat-lambatnya tgl 30 Des 1949
- masalah Irian Barat setahun setelah pengakuan kedaulatan
- kapal-kapal perang Belanda ditarik dari Indonesia.
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDR)
- PDRI (pemerintah Darurat Republik Indonesia) di bukittinggi
- Dipimpin oleh; Syafirrudi Prawiranegara
- Tujuan mendirikan PDRI menyelamatankan kemerdekaan RI.
Video Pembelajaran IPS
Post a Comment