Manfaat dan Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tema memiliki banyak manfaat baik bagi anak maupun bagi guru. Manfaat tersebut antara lain:
1. Meningkatkan perkembangan konsep anak;
2. Memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan;
3. Meningkatkan keeratan kelompok anak;
4. Membantu guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Berikut
adalah penjelasan dari masing-masing manfaat pembelajaran tema. Tema
membantu anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif. Melalui
partisipasi dalam pembelajaran tema, anak-anak membentuk hubungan yang
utuh dari informasi yang terpisah-pisah sehingga menjadi suatu konsep
yang terpadu. Konsep adalah gagasan atau ide pokok tentang objek dan
peristiwa yang ada di lingkungannya. Konsep merupakan merupakan kategori
yang berbeda-beda, atau peristiwa yang dilihat dan dialaminya.
Menurut
Berk dan Winsher (1995), anak-anak membentuk konsep melalui pengalaman
langsung. Setiap saat anak-anak memanipulasi objek atau mengembangkan
keterampilan misalnya melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar,
mengobservasi, membandingkan, mengklasifikasikan, menyimpulkan,
mengingat, menghitung, bermain peran serta mengeksplorasi gagasan.
Pembelajaran
tama dapat dilaksanakan dalam waktu yang panjang misalnya satu tahun,
satu bulan, atau dalam jangka waktu yang singkat misalnya satu minggu
atau beberapa hari. Melalui pembelajaran tema, anak-anak memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang lingkungannya seperti
tanaman, biantang, benda-benda, atau manusia, peristiwa tertentu
misalnya rekreasi, gelaja alam, kenduri, dan sebagainya.
Tujuan penyusunan dokumen model pengembangan silabus tematik di Tamakan Kanak-kanak adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik.
2. Memberikan
pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan
perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar.
3. Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
4. Memberikan
wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan
pembelajaran tematik
Sasaran dari Pembelajan Tematik
Sasaran dari pembelajaran tematik dapat diambil dari karakteristik pembelajaran tema menurut Konstelnik (1991), yaitu
1. Menyediakan
pengalaman langsung tentang objek-objek nyata bagi anak. Pegalaman
langsung merupakan pengalaman yang diperoleh anak dengan menggunakan
semua inderanya, yaitu melihat,menyentuh, mendengar, meraba dan merasa.
Melalui pengalaman seperti itu anak-anak membangun pengetahuannya denga
cara memanipulasi objek, mengamati peristiwa itu atau kejadian,
berinteraksi dengan manusia, dan lingkungan sekitarnya. Melalui
pengalaman langsung anak mengembangkan keterampilan mengamati,
membandingkan, menghitung, bermain peran, mengemukakan perasaan dan
gagasan.
2. Menciptakan
kegiatan sehingga anak menggunakan semua pemikirannya.
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran tema menantang
anak untuk menggunakan semua pemikiran dan pemahamannya. Dengan demikian
aktivitas mental anak terlibat.
3. Mengembangkan
kegiatan sesuai dengan minat-minat anak. Kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan dalam pembelajaran tema harus relevan dengan minat anak,
karena minat aak merupakan sumber ide yang potensial untuk menentukan
tema. Jika minat anak dipertimbangkan dalam memilih tema maka anak akan
menunjukkan pemahaman yang lebih baik.
4. Membantu
anak-anak mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang
didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan telah dapat mereka
lakukan sebelumnya. Tema yang dipilih harus mempertimbangkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki anak, sehingga
memudahkan mereka untuk mempelajari hal-hal baru, dengan demikian
pemilihan tema harus dimulai dari tema yang sudah dikenal oleh anak.
5. Menyediakan
kegiatan dan kebiasaan yangditujukan untuk mengembangkan semua aspek
perkembangan kognitif, social, emosi, fisik, dan estetis. Tema sebagai
fokus dalam pembelajran memungkinkan untuk mengembangkan semua aspek
perkembangan melalui kegiatan-kegiatan belajar yang relevan.
6. Mengakomodasi
kebutuhan anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik, ineraksi social,
kemandirian, dan mengembangkan harga diri positif. Setiap anak mempunyai
kebutuhan yang berbeda yang berkaitan dengan aspek ififk, social,
afeksi, emosi, dan intelektual. Melalui pembelajaran tema
kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat mugnkin untukdipenuhi karena
pembelajaran tema menyediakan kegiatan belajar bervariasi.
7. Memberikan
kesempatan menggunakan bermain sebagai wahana belajar. Bermain
merupakan wahana yang baik untuk mengembangkan semua aspek perkembangan
anak. Melalui bermain anak melakukan proses belajar yang menyenangkan,
sukarela, dan spontan. Melalui bermain anak-anak membangun konsep-konsep
yang lebih abstrak.
8. Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan pengalaman dalam keluarga yang dibawa anak.
9. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak.
Dalam
pembelajaran tema guru dapat memanfaatkan pihak keluarga atau orang tua
sebagai nara sumber. Misalnya dalam membahas tema “Pekerjaan” guru
dapat mengundang orang tua anak yang berprofesi sebagai petani, dokter,
pedagang atau pekerjaan lainnya untuk menceritakan pengalamannya yang
berhubungan dengan pekerjaan mereka. Ini akan lebih menarik bagi anak
dari pada guru sendiri yang menceritakan. Dengan demikian seorang guru
dituntunt untuk kreatif mendesain pembelajaran terpadu yang menyenangkan
bagi anak.
Post a Comment