Alat pernapasan pada
manusia adalah organ-organ yang bertanggungjawab terhadap sirkulasi
pernapasan. Alat-alat pernapasan pada manusia terdiri dari organ-organ
internal dan eksternal. Alat-alat pernapasan ini memegang perananan
penting keberlangsungan hidup manusia, mempengaruhi kesehatan dan
lain-lain.
Di tubuh kita terdapat 6 alat yang membantu proses pernapasan yang merupakan bagian dari sistem pernapasan pada manusia.
Ke enam alat pernapasan tersebut antara lain hidung (cavum nasalis),
faring (tenggorokan), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang
tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
1. Hidung (cavum nasalis)
Hidung
adalah bagian paling atas dan paling luar dari alat pernapasan pada
manusia dan merupakan alat pernapasan paling awal yang dilalui udara. Di
hidung terdapat saraf-saraf penciuman. Lubang hidung terbagi menjadi
dua, yaitu sebelah kanan dan kiri yang dibatasi oleh sekat hidung.
Rongga
hidung berhubungan dengan rongga mulut. Rongga hidung memiliki tiga
fungsi utama, yaitu menghangatkan udara, melembapkan udara, dan
menyaring udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan
selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk dan
mengeluarkan partikel-partikel. Terdapat juga konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di
sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua
lubang yang disebut choanae.
2. Faring (tenggorokan)
Pada
bagian belakang rongga hidung terdapat daerah yang disebut faring
(tekak). Faring adalah lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan
udara ke laring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi
udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang
ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara
percakapan. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan
sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan.
3. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring
terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Bagian dalam dindingnya
digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah
lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea. Pada laring
juga terdapat selaput suara yang akan bergetar jika berbicara. Laring
memiliki katup yang disebut epiglotis (anak tekak). Epiglotis selalu
dalam keadaan terbuka, dan hanya akan menutup jika ada makanan yang
masuk ke kerongkongan.
Laring
merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu
tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung
bagian pangkal laring.
Laring
diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih
yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai
tempat keluar masuknya udara.
Pangkal
tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok
(epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal
tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok
terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.
4. Trakea (batang tenggorokan)
Trakea
tersusun dari cincin tulang rawan yang terletak di depan kerongkongan
dan berbentuk pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Bagian dalam trakea licin dilapisi
oleh selaput lendir dan mempunyai lapisan yang terdiri dari sel-sel bersilia. Lapisan bersilia ini berfungsi untuk menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk ke dalam paru-paru.
Batang
tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam
rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi
menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus
berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
5. Bronkus (cabang batang tenggorokan)
Bronkus
adalah bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea. Bronkus
terdapat di paru-paru kanan dan kiri. Setiap bronkus terdiri dari
lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari otot halus. Bronkus
bercabang-cabang lagi yang disebut bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis
dan tidak bertulang rawan.
6. Pulmo (paru-paru)
Paru-paru
adalah alat pernapasan yang terletak di dalam rongga dada dan di atas
diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga
dada dan rongga perut. Paru-paru diselubungi oleh selaput elastis yang
disebut pleura.
Paru-paru
terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan.
Paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir, sedangkan paru-paru kanan
terdiri dari tiga gelambir. Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan
bronkiolus. Bronkiolus paru-paru bercabang-cabang lagi membentuk
saluran-saluran halus. Saluran-saluran halus ini berakhir pada
gelembung-gelembung halus atau gelembung paru-paru yang disebut alveolus
(alveoli = jamak). Dinding alveolus sangat tipis, namun elastis dan
mengandung kapiler-kapiler darah. Pada dindng alveolus terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Post a Comment